Populasi Banteng Baluran
Catatan
sejarah menunjukkan bahwa Populasi Banteng Jawa (Bos javanicus javanicus) di
Taman Nasional Baluran pada era tahun 2003 s.d 2012 pernah berada pada titik
kritis. Pada era tahun tersebut diprediksi bahwa populasi Banteng di alam TN
Baluran sekitar 3 -21 ekor (TN Baluran 2012; Pudyatmoko S et.all 2007). Angka
populasi tersebut sangat mencemaskan dan mengkhawatirkan bagi keberlanjutan
pengelolaan kawasan konservasi. Metode pendugaan populasi yang dilakukan pada
era tahun tersebut yaitu menggunakan metode Concentration Count (CC) dan
Jelajah Kawasan.
Untuk bangkit dari ancaman kepunahan dan memulihkan populasi banteng di Afrika
van Java ini, Balai TN Baluran telah berupaya sekuat tenaga menyusun berbagai
strategi penyelesaiannya. Berbagai program telah dilaksanakan TN Baluran secara
simultan seperti Peningkatan Efektifitas Patroli Pengamanan Kawasan, Pemulihan
Ekosistem Savana sebagai habitat utama banteng dan Pembangunan Suaka Satwa
banteng (SSB) untuk pengembangbiakan semi alami.
Hasil dari pelaksanaan program yang saling bersinergi tersebut diatas mulai
dapat dilihat dengan meningkatnya populasi banteng di TN Baluran. Berdasarkan
monitoring menggunakan metode kamera trap kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir
populasi Banteng di TN Baluran menunjukkan angka trend poistif yang sangat
signifikan. Secara berturut turut angka estimasi populasi tersebut sebagai
berikut : Tahun 2016 (45 ekor), Tahun 2017 (77 ekor), Tahun 2018 (112 ekor),
Tahun 2019 (132 ekor) dan tahun 2020 (200 ekor).
Kami optimis populasi banteng di Baluran dapat terus lestari dengan tetap
menjaga Efektifitas Pengamanan melalui kegiatan patroli kawasan, Pembinaan
Habitat alami secara konsisten dan besarnya Dukungan Masyarakat serta mitra
kepada Balai TN Baluran.